Tata Ruang Indonesia | 13 Design | Contact YuriCyber

Pariwisata

PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

Kawasan Dago

Dago merupakan salah satu kawasan yang paling digemari di kota Bandung. Kawasan yang terletak di bagian utara kota Bandung ini memiliki daya tarik tersendiri. Di kawasan ini terdapat berbagai tempat wisata dan pusat wisata kuliner menarik. Misalnya wisata air terjun Curug Dago maupun hutan lindung yang dinamakan Taman Hutan Raya. Tempat bersejarah juga ada di Dago seperti Goa Belanda dan Goa Jepang. Kemudian daerah perluasan Dago di paling utara kota Bandung yang dikenal sebagai Dago Pakar juga menyediakan berbagai resto yang menarik untuk dikunjungi sambil menikmati panorama kota Bandung yang mempesona.
Sejak jaman kolonial Belanda, daerah Dago telah menjadi tempat yang paling disukai oleh warga Belanda pada jaman itu. Di Dago dibangung berbagai vila dan rumah milik warga Belanda dengan ciri khas jalan yang di sisi jalannya ditanami pepohonan yang tinggi. Selain itu, berbagai fasilitas umum juga dibangung di tempat ini pada masa kolonial Belanda. Salah satu yang masih bertahan hingga saat ini misalnya ITB yang didirikan pada tahun 1920. ITB pada awalnya bernama de Technische Hoogeschool te Bandung (THB). Selain itu ada juga Kebun Binatang Bandung yang juga dikembangkan sejak lama. Kemudian ada juga Dago Tea House atau pada jaman Belanda disebut sebagai Dago Thee Huis yang artinya "Rumah Teh Dago". Tempat ini dibangun sebagai restoran tempat menikmati acara minum teh dan kuliner pada masa itu sambil menikmati keindahan alam bumi Parahyangan pada masa itu.

PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

Caringin Tilu Yang Terlewatkan di Sudut Bandung

Ada satu jalan di kota Bandung membentang dengan nama jalan PH.H.Mustofa atau lebih dikenal dengan nama jalan Suci. Setelah melewati satu ruas jalan yaitu jalan Cikutra, maka akan ada ruas jalan setelahnya ke sebelah kiri masuk ke jalan Padasuka. Jalanan yang padat penduduk, karena memang masuk ke perumahan warga. Ruas jalannya tidak terlalu lebar, dan begitu masuk tidak akan terbayangkan bahwa akan menemukan satu tempat di ketinggian sekian ribu meter, sebuah daerah yang masih asri dan tidak kalah dengan view di Lembang atau Tangkuban Perahu.
Sebuah daerah bernama Caringin Tilu, yang sudah ada sejak jaman dahulu, merupakan akses jalan yang akan menembus ke Maribaya, Lembang, atau bahkan ke Tanjungsari, Sumedang. Sebagian jalannya sudah diaspal, dan sebagian lagi bila perjalanan diteruskan hingga ke atas atau ke puncaknya, maka jalanan akan sulit dilalui karena kemiringan jalan yang cukup tinggi, dan jalan belum tertutup aspal, masih berupa tanah merah dan bebatuan.
Menikmati view kota Bandung di Caringin Tilu adalah sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, karena kiri kanan jalan seluas mata memandang akan terhampar tatanan kota Bandung. Tidak terhalangi bukit atau pepohonan, karena tebing yang curam dan dalam memungkinkan pandangan begitu luas menjamah pemandangan di depan mata.
Akan lebih eksotis bila kunjungan ke Caringin Tilu menjelang malam, saat lampu-lampu kota dinyalakan, maka suasana Puncak Pass akan bisa dirasakan disana. Udara dingin mulai terasa, karena angin bertiup cukup kencang. Caringin Tilu belumlah sekomersil Lembang atau Ciwidey, maka jangan berharap akan ada warung-warung berderet, itulah mengapa tempatnya masih orisinil, dan tidak terlihat semerawut. Namun jangan khawatir karena di beberapa titik bisa ditemukan tempat untuk beristirahat sambil menikmati jagung bakar, atau sekedar kopi panas.
Siapa yang tidak mengenal Lembang atau Ciwidey, tetapi bila pertanyaan itu diarahkan pada Caringin Tilu, tentunya belum banyak yang tahu. Tujuan wisatawan lokal tentu tertuju pada dua di antara yang disebutkan di atas dari sekian banyak tempat wisata di kota Bandung. Caringin Tilu belumlah menjadi tempat tujuan wisata, karena baru menjadi tempat nongkrong sebagian anak muda di kota Bandung yang ingin menyegarkan pandangan mata, juga menghirup bersihnya udara. Atau sebagai pilihan lain tempat berkumpul dengan para sahabat, menghabiskan satu malam minggu. Tak heran bila banyak kendaraan terparkir di tepi tebing, dimana sang pemiliknya hanya duduk di hamparan rumput memandang ke kejauhan menikmati pemandangan alam ditemani sahabat, atau juga bersama sang pujaan hati.

Lembang objek wisata Bandung

PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

Lembang adalah suatu kawasan pariwisata di bandung yang sangat di favoritkan oleh remaja - remaja kota bandung, di lembang terdapat berbagai kawasan pariwisata yang sangat unik, sejuk, dan indah. Diantaranya ada pemandian air panas, Gunung tangkuban perahu dan pariwisata lainnya. Berikut ini beberapa pariwisata yang sering di kunjungi wisatawan yaitu curug maribaya yang keterangannya ada di bawah ini :

Curug Maribaya

PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

Harga Tiket Masuk :
- Tiket Masuk Perorangan
- Tiket Masuk Motor
- Tiket Parkir Motor
- Tiket Masuk Mobil
- Tiket Parkir Mobil
- Tiket Masuk Bus
- Tiket Parkir Bus
- Tiket Kolam Air Dingin & Panas
- Dewasa
- Anak-Anak : Rp. 3250
: Rp. 1000
: Rp. 300
: Rp. 3000
: Rp. 800
: Rp. 5000
: Rp. 1500
: Rp. 2500
: Rp. 1000

Obyek wisata Maribaya terletak 4 Km di tenggara Lembang . Lokasi ini memiliki sumber mata air panas , taman dan juga air terjun setinggi 2,5 meter. Maribaya adalah tempat wisata yang banyak yang di kunjungi oleh keluarga, khususnya pada liburan akhir minggu. Mata air panas di Maribaya mengandung belerang yang nyaman berenang ataupun berendam.

Dari taman yang terdapat di Maribaya ini wisatawan dapat melakukan perjalanan
(trekking) sejauh 6 Km selama sekitar dua hingga tiga jam kembali ke Dago di Bandung. Tracking melalui jalan kecil melewati lembah sungai yang menghijau hingga sampai ke Bukit Dago , tempat yang bagus untuk menikmati keindahan matahari saat tenggelam di ufuk barat.